Ada beberapa hal yang menjadi penyebab timbulnya ilmu kalam. Diantaranya berasal dari dalam sendiri dan juga sebab-sebab yang berasal dari luar.
Adapun
sebab-sebab dari dalam sendiri adalah
- Al-Qur’an disamping dakwahnyamemang membawa kearah tauhid,juga menentang dan meluruskan firkah-firkah serta agama-agama yang telah tersebar sejak masa Nabi. Maka dilakukanlah usaha pendekatanuntuk menarik mereka dan memberi pengaruh terhadap ajaran-ajaran yang telah mereka terima sejaklama itu. Dalam hal ini diantara Ulama kaum muslimin dan yang menggunakan metode Qur’ani ada pula yang menggunakan metode aqli dsb.
Demikianlah cara yang dipergunakan untuk menarik orang-orang yang
masih belum menerima akidah tauhid. Dan setiap kali timbul keingkaraan serta
kemusyrikan model baru, di kalanan kaum muslimin juga menggunakan cara yang baru pula dalam
menghadapi mereka.
- Ketika mendekati berakhirnya masa pertama, yaitu masa keimanan yang jernih dari segala bentuk polusi perdebatan, pertikaian dan ketika kaum muslimin sudah tidak lagi terlibat alam peperangan, mereka senantiasa berbicara dan berpikir mengikuti arus perselisihan di kalangan umat sesuai dengan pola berpikir mereka, sehingga timbul perbedaan pemikiran serta pendapat yang beraneka ragam.
- Perselisihan diantara mereka dalam masalah-masalah politik telah membawa mereka ke arah perselisihan dalam persoalan agama, sehingga golongan yang telah ada menjelma menjadi partai keagamaan, dan masing-masig firkah (partai) mempunyai pandangan yang berbeda-beda antara yang satu dan lainnya. Akhirnya timbullah firkah-firkah semacam Syiah, Murjiah, Khawarij dsb.
Sedangkan
sebab-sebab yang berasal dari luar adalah :
1.
Banyaknya
orang-orang yang masuk Islam setelah Fathu Makkah, yang sebelum itu mereka telah memeluk agama yang
berbeda-beda,seperti Yahudi, Nasrani, Majusi dsb. Disana mereka banyak menampakkan pemikiran-pemikiran yang bersumber dari
ajaran agama mereka yang lama dalam baju agama mereka yag baru.
2. Firkah-firkah islamiah golongan pertama, terutama golongan Mu’tazilah tujuan utamanya
untuk mempertahankan agama dan memberantas orang-orang yang menyimpang dari
ajaran Islam.
Padahal itu negara-negara
Islam sedang
dihadapan kepada berbagai macam pendapat dan agama lain, yang setiap firkah
berusaha untuk mempertahankan pendapatnya sendiri serta menolak pendapat
golongan lain. Sedangkan dari golongan Yahudi dan Nasrani mempergunakan filsafat sebagai senjatannya. Oleh karena itu golongan Mu’tazilah segera
mempelajari dan memahami ilmu filsafat guna mempersenjatai diri dalam
menghadapi mereka sekaligus untuk mempertahankan senjata yang sama.
3. Kebutuhan para Ulama
mutakalimin akan filsafat memaksa mereka harus banyak mempelajari filsafat Yunani
dan ilmu mantik, serta bagaimana cara berbicara tentang filsafat dan bagaimana
pula cara membantah untuk menakhlukkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar